Konsep Hirarki Database
Hirarki merupakan unsur –
unsur dari suatu database yang meliputi kumpulan file (berkas), bit, record
(cantuman), byte, field (ruas). Hirarki juga di sebut sebagai model pohon
karena membentuk seperti struktur pohon. Hirarki kategori dapat mengelompokkan
data – data, sehingga menjadi kompleks. Untuk hirarki penyimpanan data terdiri
dari beberapa tingkatan data yang di simpan seperti : file, database, bit, byte
(karakter), record dan field.
Contoh model database
hirarki bisa di lihat di gambar berikut :
Seperti yang terlihat pada
gambar diatas, terdapat simpul A yang di sebut sebagai akar dan berperan
menjadi orang tua yang anak simpul nya adalah A, B dan C. Sedangkan E dan F
adalah anak dari simpul B, karena yang menjadi Simpul E, F, I dan J disebut
sebagai daun. Yang mana simpul I dan J ialah anak dari simpul H. yang di satu
sisi lain nya simpul B juga menjadi orang tua dari anak simpul E dan F, yang
mana Simpul B disebut anak dari simpul A.
Anda bisa melihat nya dari
aplikasi nyata nya, dilihat antara hubungan matakuliah yang di asuh beserta
mahasiswanya dengan dosen. Bisa di lihat pada gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas
terdapat mahasiswa yang menjadi anak dari simpul pada matakuliah, dengan ada
nya pilihan ini, mahasiswa yang dalam masa istirahat kuliah (cuti)
menjadi sulit untuk di tangani, karena terdapat nya data yang hilang. Yang di
simpan hanya lah data – data mahasiswa (anak) yang mengambil matakuliah (orang
tua).
STRUKTUR BASIS DATA
1.
Database
Pengertian dari database
ini Greader adalah kumpulan dari beberapa table dan field atau juga bisa
kumpulan informasi untuk memperoleh informasi dari database tersebut dimana
tersave pada komputer yang bisa di lihat menggunakan suatu program
komputer.
Adapun beberapa contoh –
contoh database seperti : Clipper, MySQL, Microsoft Access, XBase, Force,
Quicksilver, Microsoft SQL Server, dBase III, Recital, Oracle,
PostgreSQL, Visual FoxPro, Firebird, Sybase, dbFast, Interbase, dbXL,
Paradox, Arago, dan FoxPro.
2. File
File merupakan data yang
tersimpan di komputer atau arsip. Atau define lain dari file ialah informasi –
informasi yang terkumpul dan saling berhubungan yang di simpan ke dalam
secondary storage. Beberapa tipe yang di miliki konsep file, seperti yang
bertipe data binary, bertipe data numeric, dan ada juga character. Ada pun yang
bertipe program.
Beberapa contoh file yaitu
:
Dokumen à pdf, doc, ods,
html, odt, xls
Gambar à
tiff, jpeg, gif, jpg, png dan tif
Suara
à midi, wav, mp3, dan rm
Video
à flv, avi, 3gp, KV, wmv, mpeg, mpg
System
à exe, sys, tmp, com, bat, dan bak.
3.
Record
Record merupakan suatu file
yang telah terbentuk dari kumpulan record atau kumpulan dari file. Record juga
menggambarkan data dari individu – individu.
Contohnya : file dokumen.
4.
Field
Field merupakan data yang
sejenis, yang terbentuk dari kumpulan record – record yang menggambar kan
kesatuan data. Misalnya pada matakuliah. yang berisi tentang semua data tentang
matakuliah tersebut.
5.
Byte
Byte merupakan satuan pada
informasi yang lebih besar kapasitas nya dari pada bit dan 8 satuan bit yang di
gabungkan sehingga menjadi satu. Contohnya seperti : 65,66,61 untuk A,B,C
6.
Bit
Bit atau binary digit ialah
komputasi digital yang merupakan unit satuan terkecil atau yang berarti digit digital.
Komputer tidak menyimpan dan tidak mengerti data desimal, semua data yang ada
di computer tersimpan dalam bentuk angka biner. Yaitu 0 dan 1 .
HIRARKI DATABASE
Hirarki data meliputi bit,
byte, ruas (field), cantuman (record), dan berkas (file), yang merupakan
unsur-unsur suatu database. Data dapat dikelompokkan menurut hirarki kategori,
masing-masing terus meningkat ke yang lebih kompleks. Hirarki penyimpanan data
terdiri dari tingkatan data disimpan: bit, byte (karakter), field, record,
file, dan database.
1. DatabaseAdalah kumpulan informasi yang disusun
berdasarkan cara tertentu dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan sistem
tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi
yang berguna
a. Database Terpusat
(Centralized
database) memiliki semua file yang saling berhubungan dalam suatu lokasi
penyimpanan . file-file database di tempatkan di komputer mainframe (komputer
Pusat). Dengan ini tidak hanya memperkecil biaya dalam hubungan dengan beberapa
komputer tapi juga memberikan database admin (DBA) dengan kemampuan untuk
bekerja pada database dalam satu lokasi saja. Semua file tidak bisa di akses
kecuali komputer pusat , dimana file tersebut lebih mudah di proteksi dari
akses atau modifikasai yang tidak berhak , juga penyelamatan dari bencana
(disatrs recovery) akan lebih mudah dilakukan karena data hanya berada pada
satu lokasi pusat penyimpanan.
Bagaimanapun
juga data terpusat mempunyai satu titik kelemahan , yakni ketika komputer pusat
tidak berfungsi maka yang lain tidak dapat beroperasi . dan kedangkala
kecepatan akses bermasalah , jika user tersebar di berbagai tempat yang jauh
dan harus mengerjakan manipulasi senua data , maka akan terjadi kelambatan atau
menjadi sangat lambat.
b. Database terdistribusi
Pengandalan
atau sebagian database ke lebih dari satu tempat atau lokasi yang biasanya
leboh dekat dengan user . ada 2 data terdistribusi yaitu :
ü Penggandaan (Copy) semua database ke beberapa lokasi ,
dengan tujuan utama untuk mengatasi permasalahan terjadinya kegagalan pada
database pusat ,selain itu juga meningkatkan respon terhadap akses oleh user.
ü Partitioned database penggandaan (copy) sebagian
database ke suatu tempat atau lokasi lain, biasanya bagian yang di gandakan
adalah bagian database yang sangat di butuhkan oleh user pada lokasi tersebut.
Pengaksesan akan lebih cepat karena database berada dekat dengan user.
2. File
File
merupakan kumpulan dari record-record . Dengan demikian, hirarchi penyajian
data dengan urutan dari kecil kebesar adalah sebagai berikut :
Byte/Character
-> Field --> Record --> File
3. Record
Merupakan
kumpulan dari field-field yang membentuk sebuah arti. Misalkan kumpulan field
NIRM, NAMA MATERI PENDIDIKAN pada akhirnya membentuk sebuah record.
4. Field
Merupakan
kumpulan dari karakter-karakter yang membentuk suatu arti tertentu; Misalnya,
Field untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama Mahasiswa, Field untuk Mata
Pelajaran dan lainnya.
5. Byte
adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam
memori.byte mrupakan sekumpulan bit yang secara
konvensional terdiri atas kombinasi delapan bityang
menyatakan sebuah karakter dalam memori (I
byte= I karakter).
6. Bit
adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam
nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binnermerupakan dasar
yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia
dan mesin, yangmerupakan serangkaian
komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2
macamkeadaan, yaitu ada tegangan dan tidak
ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.
Komponen Sistem Informasi terdiri dari beberapa Bagian yaitu sebagai berikut :
•Tujuan (GOAL) •Batasan (BOUNDARY) •Kontrol (CONTROLING) •Masukan (INPUT) •Keluaran (OUTPUT) •Pengolah (PROSES) & •Umpan Balik (FEEDBACK)
•Tujuan (GOAL) •Batasan (BOUNDARY) •Kontrol (CONTROLING) •Masukan (INPUT) •Keluaran (OUTPUT) •Pengolah (PROSES) & •Umpan Balik (FEEDBACK)
Komponen Sistem
Informasi kesehatan
Sistem
informasi kesehatan mempunyai enam buah komponen, yaitu :
1. Komponen
input atau masukan
Input dalam sistem informasi adalah
data termasuk masukan yang terlibat dalam mengolah data seperti instrument, prosedur
standar, perangkat lunak, dan lain-lain.
2. Komponen
proses
Tahapan yang dilakukan untuk
mengubah data menjadi informasi (transformasi), seperti pemasukan,
pengolahan, analisa data.
3. Komponen
output atau keluaran
Keluaran dari sistem informasi
adalah infomasi yang berkualitas yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen dan semua pemakai sistem
4. Komponen
pengendalian (control) dan umpan balik (Feedback)
Mekanisme pengendalian (control
mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang
berdasarkan keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan
komponen agar system berjalan sesuai dengan tujuan, misalnya aturan/regulasi/SOP/waskat
(pengawasan melekat).
5. Komponen
lingkungan (environment)
Segala sesuatu yang berada di luar
system. Lingkungan dapat berpengaruh terhadap operasi system dapat
bersifat merugikan dan menguntungkan.
Kelima komponen
ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau
lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat
waktu dan akurat. Sistem
informasi Kesehatan Sedangkan suatu kesatuan prosedur yang terorganisir
untuk menghasilkan informasi dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan kesehatan di setiap jenjang didefinisikan sebagai
Sistem Informasi Kesehatan (Siregar, 1992; Lippeveld, 2000; Hartono, 2000).
Menurut WHO (2004): A system that integrates data collection,processing,
reporting, and use of the information necessary for improving
health service effectiveness and efficiency through better management
at all levels of health services.”
Sistem informasi
kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yang berperan dalam memberikan informasii untuk pengambilan keputusan di
setiap jenjang administrasi kesehatan baik ditingkat pusat, propinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat
pelaksana teknis seperti rumah sakit, puskesmas.
Bentuk-bentuk
SIK terdiri dari:
1. Sistem Informasi (SI) di fasilitas kesehatan:
· SI di Rumah Sakit seperti Sistem Pencatatan dan
Pelaporan RS (SP2RS)
· SI di Puskesmas, seperti Sistem Pencatatan Pelaporan
Puskesmas (SP3)
2. Sistem Informasi di masyarakat:
· Pemantauan Wilayah Setempat KIA,
· Surveillance Tuberculosis
Sistem Informasi Kesehatan
- Definisi
Menurut Hartono (2002) sistem informasi kesehatan terdiri dari komponen yang saling berhubungan yang dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu proses informasi dan struktur manajemen sistem informasi. Proses informasi, yang terdiri dari: pengumpulan data, pengiriman data, pengolahan data, analisis data, presentasi informasi sedangkan struktur manajemen sistem informasi, terdiri dari sumber daya sistem informasi kesehatan yang meliputi orang-orang (perencana, manajer, ahli statistik, ahli epidemiologi, pengumpul data), perangkat keras (register, telepon, komputer), perangkat lunak (kertas karbon, format laporan, program pengolah data) dan sumber dana serta aturan-aturan organisasi, misalnya penggunaan standar diagnosa dan penanganan, uraian tugas staf, prosedur manajemen distribusi, prosedur pemeliharaan komputer yang akan memungkinkan efisiensi penggunaan sumber daya sistem informasi kesehatan.
Ada beberapa prinsip umum yang dianut dalam penyempurnaan sistem informasi kesehatan yaitu (Budiharto, M, 2006):
- SIK merupakan bagian integral dari sistem kesehatan.
- Setiap data/informasi yang dikumpulkan harus jelas kegunaannya.
- Setiap perubahan dalam pencatatan dan pelaporan, harus dikaitkan dengan upaya pelayanan tanpa menghilangkan informasi yang penting.
- Desain SIK disesuaikan dengan kemampuan manajerial unit pelaksana.
- Tidak terjadi duplikasi data, terutama dalam kegiatan pencatatan.
- SIK mencakup informasi sektor terkait lain dan swasta, serta hasil survai.
- Masalah Dalam Sistem Informasi Kesehatan
Menurut Hartono (2002), buruknya sistem informasi kesehatan karena disebabkan oleh beberapa kelemahan yang ada, yaitu:
- Pemanfaatan data dan informasi kesehatan masih sangat terbatas pada semua tingkat dan unit dalam manajemen kesehatan dan sistem kesehatan.
- Sistem pencatatan dan pelaporan yang tidak dikoordinir mengakibatkan duplikasi pengumpulan data dari sumber yang sama.
- Kebanyakan kota/kabupaten dan propinsi terbatas kapasitas, terutama di dalam membangun sistem informasi kesehatan.
- Pemanfaatan komputer dan fasilitas jaringan, terutama oleh para manajer kesehatan, masih rendah.
- Dukungan keuangan untuk membangun sistem informasi kesehatan yang efektif sangat terbatas.
- Hanya sedikit orang-orang statistik dan para profesional informasi kesehatan lain bekerja penuh untuk sistem informasi kesehatan.
Menurut (Lippeveld, et al 2000) permasalahan sistem informasi kesehatan menyangkut informasi yang tidak relevan dengan kebutuhan, kualitas data yang kurang baik, duplikasi data menyebabkan tidak efisiennya informasi dan tidak tepat waktu dalam pelaporan sehingga Universitas Sumatera Utaraketerlambatan dalam tindak lanjut yang secara keseluruhan mengakibatkan informasi yang didapat kurang berguna.
Menurut WHO (2010), Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari enam “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut, yaitu:
- service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan),
- medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin dan teknologi kesehatan), health worksforce (tenaga medis),
- health system financing (sistem pembiayaan kesehatan),
- health information system (Sistem Informasi Kesehatan),
- leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah).
Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten membutuhkan pengelolaan sistem informasi kesehatan yang baik agar dalam pengambilan kebijakan pemerintah bisa sesuai kebutuhan daerahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan perencanaan SIK pada bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggambarkan dan mendiskripsikan kebutuhan yang diperlukan dalam proses perencanaan SIK pada bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus.
Sampel penelitian ini dengan teknik total sampling yaitu 7 orang yang terdiri dari kepala bidang pelayanan kesehatan, kepala seksi KIA dan KB, pengelola program KIA dan KB, kepala seksi gizi, pengelola program gizi, kepala seksi KDKR, pengelola program seksi KDKR Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Pengumpulan data dengan cara wawancara, FGD dan studi dokumentasi. Petugas pada bidang pelayanan kesehatan mengharapkan adanya data dasar yang sama antar bidang, supaya data bisa valid dan juga sistem informasi kesehatan yang terintegrasi serta bisa mengakomodir kebutuhan program di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.